slot 2023最新:https://www.iidomi. com/
Grup Data dan Teknologi Olahraga Global bersama dengan 400 pemain sepak bola profesional telah mengajukan gugatan atas penggunaan data pribadi. Gugatan akan mencari kompensasi atas hilangnya dividen untuk pemain dalam enam tahun terakhir.
Gugatan dengan Lebih dari 400 Pemain Sepak Bola Profesional
Gugatan besar-besaran mendapatkan momentum atas penggunaan data pribadi pemain sepak bola profesional. Dilaporkan oleh Athletic, sekitar 400 mantan pemain sepak bola dan saat ini berpartisipasi dalam gugatan terhadap perusahaan taruhan dan perusahaan game yang menggunakan data pribadi para pemain.
Menurut gugatan, data kinerja juga as data pribadi digunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut tanpa persetujuan atau kompensasi apa pun untuk para pemain. Para pemain yang menjadi bagian dari gugatan tersebut berasal dari Liga Premier, Liga Sepak Bola Inggris (EFL), Liga Utama Skotlandia, dan Liga Nasional.
Para pemain sepak bola profesional setelah enam tahun kehilangan dividen. Jika klaim gugatan berhasil, “ratusan juta pound” dapat diharapkan, kata Athletic. Jika klaim berhasil, kompensasi individu untuk pemain profesional bisa mencapai puluhan ribu pound, tetapi ini belum dihitung tergantung pada berapa banyak data yang digunakan untuk masing-masing pemain.
Gugatan Diberi Nama “Kartu Merah Proyek”
Gugatan yang dijelaskan di atas bernama “Kartu Merah Proyek”. Di sini, penting untuk disebutkan bahwa proyek ini dipelopori oleh Russel Slade dan Jason Dunlop yang ikut mendirikan perusahaan Global Sports Data and Technology Group. Russel Slade sebelumnya mengelolad beberapa klub ELF mengomentari subjek untuk BBC dengan mengatakan: “Pemain harus menandatangani [persetujuan] jika data mereka akan dikirim.”
Slade melanjutkan dengan menguraikan bahwa saat ini beberapa klub mulai melihat pentingnya transfer data pribadi. Dia mencatat bahwa perusahaan ingin membantu mereka dalam upaya ini. Slade pun tak ketinggalan mengatakan bahwa data yang sebenarnya tersimpan tidak sepenuhnya akurat. Sebagai contoh, dia menunjuk seorang pemain yang terdaftar dengan tinggi badan yang salah. “Itu tidak akan menjadi masalah di sini karena orang akan tahu siapa dia, tapi itu bisa menjadi masalah mendapatkan pekerjaan di luar negeri,” tambah Slader.
Dunlop juga mengomentari masalah tersebut dengan mengatakan: “Kami tidak memiliki masalah dengan klub sepak bola yang menggunakan data tersebut, begitu pula para pemain yang terlibat dalam kasus ini.” Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa masalah yang lebih besar adalah kemana data pergi sesudahnya. Menurut Dunlop, data pribadi dan kinerja pesepakbola kemudian masuk ke dalam game adan perusahaan taruhan.